Selasa, 28 Juli 2009

Gletser Greenland Juga Terancam



Menurut KOMPAS Jumat 10 Juli 2009 halaman 9 tentang Lingkungan, salah satu gletser terbesar dunia, di pantai barat Greenland, sedang tenggelam dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Ini adalah akibat pelelehan lapisan es dengan konsekuensi yang cukup mengkhawatirkan.

Demikian dikatakan Andreas Peter Ahlstroem, peneliti dari Geolological Survey of Denmark and Greenland, Kamis (9/7) di Ilulissat. Ahlstroem adalah pakar gletser ternama Denmark.

Permukaan Gletser di Ilulissat, lapisan es raksasa yang terdaftar di UNESCO, menurun dengan melibatkan kawasan seluas 15 kilometer persegi sejak tahun 2001. "Pelehan es tidak pernah terjadi secepat itu," katanya.

Shfagat Abbas Khan, pakar gletser dari Danish Space Center, mengatakan, "Ilulissat kehilangan lapisan es lebih dari 30 kilometer kubik per tahun, lebih tinggi dari kehilangan 10 kilometer kubik pada 2000 dan hanya 5 kilometer kubik pada 1992."
Khan juga menambahkan, "Kita harus menekan emisi CO2 untuk mengurangi pelelehan."

Sebuah panel ahli PBB memperkirakan jika lapisan es di kutub Utara berlanjaut dengan kecepatan yang terjadi sekarang, permukaan air laut akan naik sekitar 59 sentimeter pada tahun 2100.

Khan mengingatkan pelelehan akan meluas ke seluruh Greenland, yang memiliki lapisan es 1,7 juta kilometer persegi. "Pelelehan es pada musim panas lebih banyak ketimbang penumpukan es pada musim dingin," lanjut Khan.

Ahlstroem juga mengatakan bahwa kecepatan pelelehan es itu bisa meningkat lagi. Para pakar telah memperingatkan, Pemanasan Global telah memberi dampak buruk berupa bencana alam. Frekuensi bencana alam akhir-akhir ini terjadi lebih sering dibandingkan dengan di masa lampau.

Demikian artikel tersebut di atas, telah memberikan gambaran langsung terkini akibat Pemanasan Global dan dampak Perubahan Iklim. Tidak ada jalan lain bagi kita sebagai warga dunia untuk lebih perduli terhadap keadaan Bumi melalui tindakan nyata agar dampak Perubahan Iklim bisa ditekan seminimal mungkin.

Oleh karena itu, sekali lagi: "Ayo kita Sayangi Bumi."