Senin, 03 Agustus 2009

Es Kutub Utara dan Selatan Mencair. Indonesia Rentan Bencana Alam



Sejak tahun 2004 setidaknya sudah 42 persen es di kutub utara semakin menipis dan mencair di setiap musim panasnya, demikian laporan beberapa ilmuwan di lembaga antariksa AS, NASA seperti tertulis pada KOMPAS.com Selasa 21 Juli 2009.

Melalui laporan yang dikirim pesawat antariksa ICESat yang digunakan NASA, para ilmuwan menggambarkan, secara keseluruhan es Laut Kutub Utara menipis sebanyak 7 inci (17.78 centimeter) per tahun sejak tahun 2004, sebanyak 2,2 kaki (0,67meter) selama empat musim dingin. Temuan dilaporkan pada "Journal of Geophysical Research- Ocean". Tanpa lapisan es, perairan gelap Laut Kutub Utara lebih mudah menyerap panas sinar Matahari dan bukan memantulkannya sebagaimana terjadi pada es yang berwarna cerah, sehingga mempercepat dampak Pemanasan Global.

Es Kutub Utara merupakan salah satu faktor yang menentukan pada pola cuaca dan iklim global, karena perbedaan antara udara dingin di kedua kutub Bumi dan udara hangat di sekitar Khatulistiwa menggerakakan arus udara dan air, termasuk arus yang memancar.

Bagaimana dengan Lapisan Es di Kutub Selatan ? Beberapa ilmuwan Selandia Baru telah memperingatkan bahwa Kutub Selatan mencair lebih cepat dari perkiraan. Profesor Peter Barrett dari Antarctic Research Center, Victoria University mengatakan, jumlah es yang hilang mencapai 75 persen sejak tahun 1996. "Hilangnya es global dari Greenland, Antartika dan gletser lain menunjukkan permukaan air laut akan naik antara80 centimeter dan 2 meter sampai tahun 2100", kata Barrett.

Studi terbaru yang dimuat di Journal of Climate American Meteorogical Society's melaporkan bahwa: "Temperatur rata-rata permukaan naik 9,3 derajat Fahrenheit (5,2 derajat Celcius) sampai 2100", kata beberapa ilmuwan di Massasuchusetts Institute of Technology (MIT), dibandingkan studi tahun 2003 yang memperkirakan suhu permukaan rata-rata 4,3 derajat fahrenheit (2,4 derajat Celcius).

Bagaimana dampaknya terhadap Indonesia ? Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Tentu mudah ditebak akan banyak pulau-pulau kecil yang akan hilang dan tenggelam serta pulau besarnya akan kehilangan kota pesisir dan secara keseluruhan luas daratan akan mengecil. Akibat selanjutnya adalah penduduk harus pindah/mengungsi, kekeringan akan semakin parah mengakibatkan musibah gagal panen dan kebakaran, curah hujan semakin ekstrim menyebabkan musibah banjir dan longsor, petani/nelayan akan kehilangan mata pencaharian karena perubahan iklim semakin sulit diprediksi, produk makanan semakin langka, kelaparan dimana-mana, wabah penyakit semakin meluas.

Pada skala dunia, selain hal-hal tersebut diatas terjadi, kenaikan suhu rata-rata Bumi 2 derajat celcius saja, sudah akan membuat Perubahan Iklim semakin kacau, hujan badai angin topan, kekeringan akan semakin sering terjadi, sebanyak 20 sampai dengan 30 persen spesies tumbuhan beserta hewan akan musnah, terutama yang gagal beradaptasi terhadap Perubahan Iklim yang terjadi. Contoh nyata yang akan kita lihat adalah keberadaan beruang kutub yang mungkin tinggal menunggu waktu akan semakin langka dan bahkan akan musnah. Apalagi jika benar-benar suhu permukaan rata-rata akan terjadi sekitar 5,2 derajat Celcius, sungguh hal ini akan mengancam 70 persen tumbuhan dan mahluk hidup di bumi, semua hewan termasuk manusia tanpa kecuali.

Akankah kita tetap berpangku tangan, membiarkan bencana akibat Pemanasan Global (Global Warming) terjadi ? Ayo sesama warga Bumi, kita harus lebih dan ekstra lebih perduli dengan keadaan Bumi yang semakin renta, yang harus kita rawat, kita jaga dan kita sayangi. Ayo kita Sayangi Bumi.

4 komentar:

  1. aku binggung aja, orang banyak meributkan masalah kiamat, bencana tabrakan planet, dll...
    pada hal yang harus dipersiapkan adalah perahu.....
    karena kita akan lebih dulu terendam........
    lihat aja es d kutub... udah hampir jadi air semua kan.....

    BalasHapus
  2. mau nanya.
    ibaratkan bumi adalah sebuah gelas dengan berisi air dan es batu. misalkan volume es dan air hampir mencapai tepi gelas.
    nah, waktu es nya mencair akibat adanya suatu energi panas, air tidak akan pernah meluber ke luar gelas
    pertanyaannya adalah apabila es dikutub mencair semua, apakah akan terjadi banjir besar???
    mohon ditanggepi

    BalasHapus
  3. Sebenarnya bongkahan es di kutub berfungsi sebagai pemantul alami sinar matahari dari bumi. Marilah kita sama - sama jaga bumi ini agar terhindar dari bencana alam. salah satunya dengan cara penghijauan. Bayangkan jika es di kutub mencair, air permukaan laut semakin tinggi, daratan rendah akan terendam dan suhu panas bumi akan meningkat.

    BalasHapus
  4. Subhannalah..
    harusnya kita mningktkan iman kta kpda allah s.w.t

    BalasHapus