Kamis, 26 November 2009

Keseimbangan Ekosistem Bumi Terusik Sudah

Sebenarnya Bumi diciptakan oleh Nya dengan keseimbangan hukum alam yang harmoni
Sebenarnya Bumi berputar, berotasi dan berevolusi secara teratur dalam keseimbangan semesta alam
Sebenarnya yang namanya ekosistem Bumi terus berjalan seimbang dan selaras

Namun keseimbangan ekosistem Bumi terusik sudah…

Atas nama pembangunan, penghijauan berubah jadi hutan beton megah
Atas nama keserakahan, hutan-hutan dibabat seliar-liarnya
Atas nama kesengajaan, dan keapatisan hutan-hutan terbakar

Kini keadaan Bumi semakin meranggas
Penggundulan hutan menjadikan udara gerah semakin panas
Lapisan es di kutub Bumi pun semakin mencair dan semakin banyak

Kini keadaan Bumi semakin merana
Perubahan iklim, pemanasan global berdampak bencana
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, kekeringan, banjir, hujan badai dimana-mana

Kini keadaan Bumi pun semakin renta
Masih adakah lingkungan alam yang indah nyaman untuk anak cucu kita tercinta ?
Masih adakah ruang dan waktu tersisa untuk menyayangi Bumi tempat kita berpijak ?

Atas nama kenyamanan berkendara, bahan bakar fosil CO2 diumbar ke udara
Atas nama keangkuhan, industri peternakan dan sampah perkotaan semakin banyak mengumbar gas metana
Atas nama segala kemajuan, energi listrik terkuras agar dunia terang benderang

Sekarang sudah waktunya peduli lingkungan sekitar
Jangan biarkan keadaan Bumi semakin sekarat
Jangan biarkan anak cucu generasi penerus mewarisi keadaan Bumi yang semakin kelam

Sekarang saatnya bertindak membantu Bumi tercinta
Go Green, hijau hijaukan halaman rumah kita, lingkungan dan hutan kita
Hematlah energi, pakai energi dan bahan bakar terbarukan serta barang-barang ramah lingkungan

Sekarang saatnya harus bertindak
Agar Bumi tempat kita berpijak kembali hijau, indah dan nyaman
Agar Bumi tempat kita berpijak kembali tersenyum cerah, menyongsong masa depan anak cucu kita…

Kita sayangi bumi mulai sekarang...
Yaa... kita harus bertindak mulai sekarang !


Tangerang CS231109

Tidak ada komentar:

Posting Komentar